Minggu, 21 Agustus 2016

Wisata Sejarah

MUSEUM BENTENG VREDEBURG



          Museum benteng Vredeburg terletak di Jalan Ahmad Yani No. 6, Yogyakarta, bangunan ini terletak di ujung Jalan Malioboro. Apabila kita berjalan dari Malioboro cukup berjalan kea rah selatan. Bisa juga memakai motor atau mobil. Benteng vredeburg dibuka untuk umum setiap hari Selasa-Jum’at pukul 08.00-16.00 WIB, hari Sabtu-Minggu pukul 08.00-1700. Dengan harga tiket masuk untuk wisatawan domestik dewasa perorangan Rp. 2000, rombongan Rp. 1000, anak-anak perorangan Rp. 1000, rombongan Rp. 500. Sedangkan wisatawan mancanegara dewasa dan anak-anak Rp. 10.000.
          Bangunan ini merupakan salah satu saksi perjalanan sejarah perjuangan Yogyakarta menentang kolonialisme Belanda. Benteng Vredeburg didirikan tahun 1760 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I atas permintaan dari pemerintahan Belanda. Dibangun untuk melindungi rumah Residen Belanda yang sekarang menjadi Geddung Agung. Pada tahun 1761 tempat ini adalah parit/bunkertentara Belanda (Rusten Burg). Fungsi awal benteng ini agar Belanda mudah mengetahui gerak-gerik Sultan Yogyakarta karena pada masa itu di dalam benteng terdapat meriam yang mengarah kearah Kraton Yogyakarta guna berjaga-jaga apabila Sultan dan para prajuritnya memberontak.
          Tahun 1765, benteng ini diambil dan diubah oleh Frans Haak hingga membutuhkan 23 tahun untuk membangunnya karena kurangnya tenaga kerja. Seiring berjalannya waktu, benteng ini sering digunakan sebagai tempat penahanan pemimpin Yogya yang menentang terhadap pemerintah kolonial Belanda. Nama dari Vredeburg sendiri mengungkapkan bahwa hubungan antara Belanda dengan Kraton Yogyakarta tidak pernah akur dan saling menyerang.
Di setiap sudut terdapat bastion yang bernama Jayawisesa 9barat laut), Jayaprayitna (tenggara), Jayapurusa (timur laut), Jayaprakosaning prang (barat daya). Hal penting lainnya bangunan ini ditetapkan sebagai benda cagar budaya. Diseberang benteng Vredeburg terdapat bangunan yang disebut Gedung Agung yaitu Istana Presiden pada masa revolusi dulunya. Di benteng vredeburg kita dapat melihat diorama dan foto sejarah.
Hal yang menurut saya perlu diperbaiki adalah kenyamanan pelayanan dari pos depan. Satpam atau penjaga harus bersikap ramah, bukan malah galak. Pengunjung harus menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan benteng karena di lingkungan benteng sudah terawatt dan tertata dengan rapi. Jadi pengunjung bisa menikmati wisata sejarah dengan nyaman.


Sumber:http://mencari-rahasia.blogspot.co.id/2013/05/sejarah-benteng-vredeburg-di-yogyakarta.html

Wisata Sejarah

TAMAN SARI YOGYAKARTA


            Taman sari Yogyakarta atau Taman Sari Keraton merupakan situs bekas taman atau kebun istana keratin yang terletak disebelah selatan Keraton Yogyakarta. Dapat diakses dengan mudah menggunakan kendaraan motor ataupun mobil bahkan becak karena letaknya yang dekat dengan pusat. Wisata sejarah Taman Sari paling diminati wisatawan selain syarat akan sejarah juga karena tiket masuk yang sangat murah. Wisatawan local hanya dikenai tariff Rp. 3.000 per orang sedangkan wisatawan asing Rp. 7.000.
          Konon katanya, Tamansari dibangun di bekas keratin lama, Pesanggrahan Garjitawati dan dibangun pada zaman kekuasaan Sultan Hamengkubuwana I pada tahun 1758-1765 dan selesai pada pemerintahan Sultan Hamengkubuwana II. Menurut cerita Tamansari adalah tempat pemandian bagi para raja yang berkuasa serta keluarganya. Ada yang mengatakan pula bahwa Tamansari dibangun sebagai tempat beristirahat kereta kuda dan berfungsi sebagai benteng pertahanan terakhir di istana jika diserang musuh. Arsitek bangunan Tamansari adalah seorang Portugis sehingga arsitekturnya kental dengan nuansa Eropa tetapi masih mempertahankan makna simbolik Jawa.
            Terdapat bagian bangunan yang sangat penting di Tamansari yaitu sebuah lorong yang konon lorong tersebut adalah penghubung antara Kraton dengan pantai Parangkusumo. Lorong tersebut digunakan untuk pertemuan antara Kraton dengan Ratu Pantai Selatan yaitu Nyi Roro Kidul. Tetapi, karena alasan tertentu lorong tersebut sekarang ditutup. Hal lainnya terdapat kolam besar, kanal air, kolam pemandian dan ruang-ruang khusus. Menurut cerita dulu Tamansari adalah tempat pemandian bagi para raja yang berkuasa serta keluarganya. Tamansari mendapat julukan “The Fragrant Garden” memiliki luas lebih dari 10 hektare. Area yang digunakan secara efektif antara 1765-1812 ini pada mulanya membentang dari baratdaya kompleks Kedhaton sampai tenggara kompleks Magangan. Namun saat ini bangunan Tamansari yang bisa dilihat hanya yang berada di barat daya kompleks kedhaton saja.
            Di bangunan Tamansari, terdapat coretan-coretan yang dibuat manusia dan itu sangat mengganggu pandangan mata. Karena Tamansari merupakan bangunan Kraton yang sangat kental dengan budayanya, maka pengunjung tidak boleh merusak bangunan maupun lingkungannya. Dan juga harus menjaga sikap serta tidak membuang sampah sembarangan.
Sumber :

Wisata Sejarah

CANDI PRAMBANAN

Kompleks candi Prambanan terletak di kecamatan Prambanan, Sleman. Terletak di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekitar 17 kilometer timur laut Yogyakarta, 50 kilometer barat daya Surakarta dan 120 kilometer dari Semarang. Dapat ditempuh dengan kendaraan motor, mobil, maupun Bus. Untuk berkeliling dan menikmati kompleks candi Prambanan, wisatawan dalam negri akan dikenai tiket masuk Rp. 30.000 untuk dewasa dan Rp. 12.500 untuk anak-anak. Sementara itu wisatawan luar negri dikenai biaya tiket masuk 18USD untuk dewasa dan 9USD untuk anak-anak.
Candi Prambanan atau Candi Roro Jonggrang adalah candi Hindu terbesar di Indonesia. Candi tersebut dibangun pada abad ke-9 masehi yang dipersembahkan untuk tiga dewa utama Hindu (Trimurti) yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Candi Prambanan memiliki nama asli yaitu Siwagrha (bahasa Sansekerta yang artinya Rumah Siwa), di ruang utama candi pun terdapat arca Siwa Mahadewa setinggi 3 meter yang menunjukkan bahwa di candi ini dewa Siwa yang lebih diutamakan. Menurut prasasti Siwagrha candi ini mulai dibangun pada sekitar tahun 850 masehi oleh Rakai Pikatan dan terus dikembangkan oleh Balitung Maha Sambu pada masa kerajaan Medang Mataram.
 Nilai penting yang menjadi hal menarik dari candi Prambanan adalah termasuk salah satu warisan dunia UNESCO dan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia. Selain itu candi Prambanan merupakan salah satu candi terindah di Asia Tenggara dan banyak disukai para pecinta fotografi karena dari sudut manapun hasil foto akan terlihat indah apalagi di malam hari dengan lampu-lampu yang menyala. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu. Candi Siwa/candi utama memiliki tinggi 47 meter yang menjadi aksen pembuat megahnya candi Prambanan.
Sayangnya meskipun banyak penjual oleh-oleh disekitar kawasan candi tetapi harganya relatif mahal. Karena kompleks candi yang sangat luas dan terbuka, pengunjung harus membawa payung jika tidak ingin kepanasan.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Prambanan.

Candi Borobudur

CANDI BOROBUDUR



            Borobudur merupakan sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi tersebut kurang lebih 100 km dari semarang, 86 km barat Surakarta, dan 40 km disebelah barat laut Yogyakarta. Akses menuju candi Borobudur bisa ditempuh menggunakan motor,mobil maupun Bus. Harga tiket masuk candi Borobudur bervariasi, untuk wisatawan nusantara umur 6 tahun ke atas Rp. 30.000 per orang sekali masuk. Wisatawan nusantara anak-anak dibawah 6 tahun Rp. 12.500 per orang. Sedangkan harga tiket untuk wisatawan mancanegara umur 6 tahun ke atas adalah $20 dan $10 untuk umur dibawah 6 tahun.
            Borobudur adalah candi atau kuil Budha yang terbesar di dunia. Candi yang berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Budha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehipada masa pemerintahan Wangsa Syailendra dan dibangun melalui empat tahap. Borobudur memiliki koleksi relief Budha yang terlengkap dan paling banyak di dunia. Terdiri atas enam teras bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan terdapat 504 arca Budha. Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke 14karena seiring dengan melemahnya pengaruh kerajaan Hindu-Budha di Jawa dan mulai masuknya pengaruh Islam. Sejak ditemukannya kembali pada tahun 1814 oleh Sir Thomas Stamford Rafles dunia mulai menyadari keberadaan candi tersebut. Dan sejak saat itu pula candi borobudur diupayakan untuk diselamatkan dan pemugaran. Hal tersebut dilakukan pada waktu 1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintahan Republik Indonesia dan UNESCO yang kemudian masuk dalam daftar situs warisan dunia. Hingga saat ini menjadi tempat wisata sejarah yang banyak dikunjungi wisatawan dalam maupun luar negeri.
            Nilai penting terdapat pada stupa utama terbesar yang terletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan tersebut, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang didalamnya terdapat arca Budha tengah duduk bersila dalam posisi sempurna. Monumen ini dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Budha serta sebagai tempat ziarah. Sampai sekarang juga sebagai tempat ziarah keagamaan seperti tempat untuk memperingati Trisuci Waisak. Dalam dunia pariwisata Borobudur merupakan objek wisata yang paling banyak dikujungi wisatawan.
             Sayangnya, fasilitas pendukung seperti toilet masih jarang dan kurang bersih. Pengunjung juga sebaiknya menggunakan payung karena cuaca panas dari sinar matahari.
Sumber :

http://asal-usul-motivasi.blogspot.co.id/2011/01/asal-usul-sejarah-candi-borobudur.html

Tempat wisata sejarah

MASJID AGUNG MANUNGGAL





Masjid Agung Manunggal merupakan masjid raya milik kabupaten Bantul yang dibangun sejak tahun 1984. Terletak di Jl.Jenderal Sudirman no.1, Bantul, Yogyakarta. Akses untuk dapat menuju Masjid Agung Manunggal dapat ditempuh menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum, yaitu Bus jurusan Yogyakarta-Bantul. Dari terminal Giwangan, pengunjung menaiki Bus menuju jurusan Jalan Bantul kemudian turun di perempatan Klodran. Masjid Agung Manunggal terletak di bagian barat perempatan Klodran. Apabila menggunakan kendaraan pribadi, Masjid Agung Manunggal memiliki lahan parkir yang luas. Pengunjung tidak dikenakan tiket masuk, hanya membayar parkir Rp.1000 jika menggunakan kendaraan pribadi.
Masjid Agung Manunggal mulai resmi dibangun tanggal 17 Agustus 1984. Peletakan batu pertama pembangunannya dilaksanakan oleh bupati kabupaten Bantul. Pemasangan mustaka dilakukan tahun 1987 tanggal 4 April yang dipimpin oleh bupati K.R.T. H Suryo Padmo Hadiningrat. Masjid Agung Manunggal diresmikan tanggal 1 Oktober 1998 yang dilakukan oleh ketua Yayasan Masjid Agung Manunggal saat itu yaitu H. Probosutedjo dan Wakil Gubernur DIY Paku Alam VIII.



Arsitektur masjid ini tampak menarik karena memadukan antara kebudayaan Islam dan kebudayaan Hindu. Tampak dari pintu masuk utama yang berbentuk gunungan wayang atau goro-goro. Di serambi masjid juga terdapat bedug yang sudah tua. Atap masjid ini memiliki nilai penting, atapnya yang berbentuk tumpang tiga yang disebut meru. Atap bentuk ini melambangkan syariah sebagai amal perbuatan manusia, tarekat sebagai lambang jalan menuju ridho Allah SWT dan hakikat sebagai lambang ruh amal perbuatan seseorang. Halaman Masjid Agung Manunggal sangatlah luas dan ditumbuhi rumput hijau. Pintu gerbang masjid yang berbentuk gunungan bertuliskan sebuah kaligrafi. Kaligrafi yang merupakan bacaan adzan dan iqomah. Masjid ini menjadi wisata religi dengan banyaknya orang yang dating untuk beribadah dan melihat-lihat.
Yang saya sayangkan adalah sistem kunjung masjid yang terkadang masih agak susah. Sering terjadi gerbang masuk masjid ditutup, jadi orang atau pengunjung tidak bisa masuk. Sebaiknya sistemnya lebih diperbaiki lagi karena masjid itu merupakan tempat beribadah yang bisa dikunjungi semua orang.