MUSEUM BENTENG
VREDEBURG
Museum benteng
Vredeburg terletak di Jalan Ahmad Yani No. 6, Yogyakarta, bangunan ini terletak
di ujung Jalan Malioboro. Apabila kita berjalan dari Malioboro cukup berjalan
kea rah selatan. Bisa juga memakai motor atau mobil. Benteng vredeburg dibuka
untuk umum setiap hari Selasa-Jum’at pukul 08.00-16.00 WIB, hari Sabtu-Minggu
pukul 08.00-1700. Dengan harga tiket masuk untuk wisatawan domestik dewasa
perorangan Rp. 2000, rombongan Rp. 1000, anak-anak perorangan Rp. 1000,
rombongan Rp. 500. Sedangkan wisatawan mancanegara dewasa dan anak-anak Rp.
10.000.
Bangunan ini
merupakan salah satu saksi perjalanan sejarah perjuangan Yogyakarta menentang
kolonialisme Belanda. Benteng Vredeburg didirikan tahun 1760 oleh Sri Sultan
Hamengkubuwono I atas permintaan dari pemerintahan Belanda. Dibangun untuk
melindungi rumah Residen Belanda yang sekarang menjadi Geddung Agung. Pada tahun
1761 tempat ini adalah parit/bunkertentara Belanda (Rusten Burg). Fungsi awal
benteng ini agar Belanda mudah mengetahui gerak-gerik Sultan Yogyakarta karena
pada masa itu di dalam benteng terdapat meriam yang mengarah kearah Kraton
Yogyakarta guna berjaga-jaga apabila Sultan dan para prajuritnya memberontak.
Tahun 1765,
benteng ini diambil dan diubah oleh Frans Haak hingga membutuhkan 23 tahun
untuk membangunnya karena kurangnya tenaga kerja. Seiring berjalannya waktu,
benteng ini sering digunakan sebagai tempat penahanan pemimpin Yogya yang
menentang terhadap pemerintah kolonial Belanda. Nama dari Vredeburg sendiri
mengungkapkan bahwa hubungan antara Belanda dengan Kraton Yogyakarta tidak
pernah akur dan saling menyerang.
Di setiap sudut terdapat bastion yang bernama
Jayawisesa 9barat laut), Jayaprayitna (tenggara), Jayapurusa (timur laut),
Jayaprakosaning prang (barat daya). Hal penting lainnya bangunan ini ditetapkan
sebagai benda cagar budaya. Diseberang benteng Vredeburg terdapat bangunan yang
disebut Gedung Agung yaitu Istana Presiden pada masa revolusi dulunya. Di benteng
vredeburg kita dapat melihat diorama dan foto sejarah.
Hal yang menurut saya perlu diperbaiki adalah
kenyamanan pelayanan dari pos depan. Satpam atau penjaga harus bersikap ramah,
bukan malah galak. Pengunjung harus menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan
benteng karena di lingkungan benteng sudah terawatt dan tertata dengan rapi. Jadi
pengunjung bisa menikmati wisata sejarah dengan nyaman.
Sumber:http://mencari-rahasia.blogspot.co.id/2013/05/sejarah-benteng-vredeburg-di-yogyakarta.html